Minggu, 23 Januari 2011

WOSM


WOSM merupakan organisasi Pandu atau Pramuka Dunia
WOSM(World Oraganitation of Scout Movement) merupakan Non-pemerintah internasional yang mengatur organisasi paling nasional Scout Organisasi , dengan 31 juta anggota. WOSM was established in 1920, and has its headquarters at Geneva , Switzerland . WOSM didirikan pada 1920, dan memiliki kantor pusat di Jenewa , Swiss . It is the counterpart of the World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Ini adalah mitra dari Asosiasi Dunia Girl Panduan dan Girl Scouts (WAGGGS).

Misi WOSM adalah untuk memberikan kontribusi terhadap pendidikan kaum muda, melalui suatu sistem nilai berdasarkan Janji Pramuka dan Scout Hukum , untuk membantu membangun dunia yang lebih baik di mana orang-dipenuhi diri sebagai individu dan memainkan peran konstruktif dalam masyarakat. WOSM diatur ke daerah dan beroperasi dengan komite, konferensi dan biro.


World Scout Conference

World Scout Conference (WSC) adalah badan yang mengatur dan memenuhi setiap tiga tahun, didahului oleh World Scout Youth Forum . The World Scout Conference is the general assembly of Scouting and is composed of six delegates from each of the member Scout associations. World Scout Conference adalah perakitan umum Pramuka dan terdiri dari enam delegasi dari masing-masing asosiasi anggota Pramuka. If a country has more than one association, the associations form a federation for coordination and world representation. Jika suatu negara memiliki lebih dari satu asosiasi, asosiasi membentuk federasi untuk koordinasi dan representasi dunia. The basis for recognition and membership in the World Scout Conference includes adherence to the aims and principles of the World Organization of the Scout Movement, and independence from political involvement on the part of each member association. Dasar untuk pengakuan dan keanggotaan di Dunia Pramuka Konferensi meliputi kepatuhan dengan tujuan dan prinsip-prinsip Organisasi Dunia Gerakan Pramuka, dan kemerdekaan dari keterlibatan politik bagian dari setiap asosiasi anggota.

The Conference meets every three years and is hosted by a member association. Konferensi bertemu setiap tiga tahun dan di-host oleh asosiasi anggota. At the World Scout Conference basic cooperative efforts are agreed upon and a plan of mutual coordination is adopted. Pada World Scout Conference upaya koperasi dasar disepakati dan rencana koordinasi timbal balik ini diadopsi. The Conference directed the move of the World Scout Bureau from Ottawa, Canada to Geneva on May 1, 1968.Konferensi ini diarahkan bergerak dari World Scout Biro dari Ottawa, Kanada ke Jenewa pada tanggal 1 Mei 1968.


Komite Scout Dunia
The World Scout Komite adalah badan eksekutif kepala World Scout Conference dan terdiri dari relawan terpilih. The World Scout Committee represents World Scout Conference between the meetings of the full conference. The World Scout World Scout Komite merupakan Konferensi antara pertemuan konferensi penuh. The World Scout Committee is responsible for the implementation of the resolutions of the World Scout Conference and for acting on its behalf between its meetings. The World Scout Komite ini bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan World Scout Konferensi dan untuk bertindak atas nama antara rapat. The Committee meets twice a year, usually in Geneva . Komite bertemu dua kali setahun, biasanya di Jenewa . Its Steering Committee, consisting of the Chairman, two Vice-Chairmen and the Secretary General, meet as needed. [ 4 ] Its Komite Pengarah, yang terdiri dari Ketua, dua Wakil Ketua dan Sekretaris Jenderal, memenuhi sesuai kebutuhan. [4]

The Committee is composed of 14 members. Komite ini terdiri dari 14 anggota. Twelve, each from a different country, are elected for six-year terms by the World Scout Conference. Dua belas, masing-masing dari negara yang berbeda, dipilih untuk masa enam tahun oleh World Scout Conference. The members, elected without regard to their nationality, do not represent their country but the interests of the Movement as a whole. Para anggota, dipilih tanpa memandang kebangsaan mereka, tidak mewakili negara mereka tetapi kepentingan Gerakan secara keseluruhan. The Secretary General and the Treasurer of WOSM are ex-officio members of the Committee. Sekretaris Jenderal dan Bendahara WOSM adalah ex-officio anggota Komite. The chairmen of the regional Scout committees participate in the World Scout Committee meetings in a consultative capacity. [ 5 ] Ketua komite Pramuka daerah berpartisipasi dalam pertemuan Komite Pramuka Dunia dalam kapasitas konsultatif. [5]

The World Scout Committee has set up work streams to address the top strategic priorities, as defined by the World Scout Conference, which at present include: The World Scout Komite telah menetapkan alur kerja untuk menangani prioritas strategis atas, seperti yang didefinisikan oleh World Scout Conference, yang saat ini meliputi:

* Youth involvement Keterlibatan Pemuda
* Volunteers in Scouting Relawan di Pramuka
* Scouting's profile (communications, partnerships, resources) Pramuka's profile (komunikasi, kemitraan, sumber daya)

Standing committees include: komite Berdiri meliputi:

* Audit Audit
* Budget Anggaran
* Constitutions Konstitusi
* Honours and Awards Honours dan Penghargaan
* Working With Others - a consultative committee of the WOSM and the World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS), composed of members of the World Committee/World Board of both organizations Bekerja Dengan lain - sebuah komite konsultasi dari WOSM dan Asosiasi Dunia Girl Panduan dan Girl Scouts (WAGGGS), terdiri dari anggota Komite World / Dunia Dewan dari kedua organisasi
* 2007 Task Force for the 100th Anniversary of Scouting, composed of members of the World Scout Committee, World Scout Bureau, World Scout Foundation, and The Scout Association of the United Kingdom 2007 Task Force untuk HUT ke-100 Pramuka, terdiri dari anggota Komite World Scout World Scout Bureau, World Scout Foundation, dan Asosiasi Pramuka dari Britania Raya

World Scout Centre

World Scout Centre is a brand of the WOSM and actually used by three Scouting facilities in different countries. World Scout Centre adalah merek dari WOSM dan benar-benar digunakan oleh tiga fasilitas Pramuka di berbagai negara. These facilities are operated by the corresponding regional divisions or by independent bodies: Fasilitas ini dioperasikan oleh divisi regional sama atau oleh badan-badan independen:

* Kandersteg International Scout Centre in Switzerland , operated by the Scouts International Home association Kandersteg International Scout Centre di Swiss , dioperasikan oleh Home Internasional asosiasi Pramuka
* Cairo International Scout Centre in Egypt , operated by the Arab Region Internasional Kairo Scout Centre di Mesir , yang dioperasikan oleh Daerah Arab
* Picarquín World Scout Centre in Chile , operated by the Interamerican Region Picarquín World Scout Centre di Chili , yang dioperasikan oleh Daerah Interamerican

Rabu, 10 November 2010

PENGETAHUAN UMUM PRAMUKA

A. BIOGRAFI BAPAK PRAMUKA INDONESIA

Sri Sultan Hamengkubuwana IX (lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Lahir 12 April 1912
Sompilan Ngasem, Yogyakarta, Indonesia
Meninggal 2 Oktober 1988 (umur 76)
Washington, DC, Amerika Serikat
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Non Partai
Anak Adipati Anum, dll.
Agama Islam
 
KARIERNYA:
Wakil Presiden Indonesia ke-2
Masa jabatan
24 Maret 1973 – 23 Maret 1978 Presiden Soeharto Pendahulu Mohammad Hatta Pengganti Adam Malik
________________________________________
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1
Masa jabatan
25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967 Presiden Soeharto Pendahulu Tidak Ada Pengganti Kwik Kian Gie
________________________________________
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-1
Masa jabatan
17 Agustus 1945 – 1 Oktober 1988 Presiden Soekarno
Soeharto Pendahulu Tidak ada, jabatan baru Pengganti Paku Alam VIII (Pejabat Gubernur)
________________________________________
Raja Kesultanan Yogyakarta ke-9
Masa jabatan
18 Maret 1940 – 1 Oktober 1988 Pendahulu Hamengkubuwana VIII Pengganti Hamengkubuwana X

BIOGRAFINYA :
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

Selasa, 09 November 2010

ARTI KIASAN LAMBANG

A. WOSM



Arti lambang WOSM ( WORL ORGANIZATIOS OF SCOUT MOVEMENT )
  1. KOMPAS:  Seorang pandu merupakan petunjuk jalan kebenaran  selalu dapat dipercaya kebenarannya  yang menjadi petunjuk jalan seperti kompas dan tetap menjaga cita-citanya.
  2. TREEFOIL(Bunga berujung tiga/tulip) : Melambangkan janji pandu (Tri satya/scout promise)
  3. DUA BINTANG : Seorang pandu/pramuka dapat menjadi penerang dan penolong dalam penerangan dan kebenaran.
  4. TALI MELINGKAR DENGAN UJUNG MEMBENTUK SIMPUL MATI : Seorang pandu memiliki jiwa pesaudaraan dan persahabatan anatr seluruh pandu/pramuka di dunia.
  5. WARNA PUTIH : Melambangkan hati pandu/pramuka berjiwa suci.
  6. WARNA DASAR UNGU: Melambangkan jiwa kepemimpinan bagi seorang pandu/ pramuka.

B. TUNAS KELAPA


1. SEJARAH
Tunas kelapa adalah lambang dari gerakan pramuka Indonesia. Lambang ini diciptakan oleh Alm. Bapak Sumardjo Atmodipuro seorang pembina pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang ini pertama kali digunakan pada saat penyerahan panji-panji gerakan keparamukaan pada tanggal 14 Agustus 1961, sehingga hari itu dinyatakan sebagai hari lahirnya gerakan pramuka di Indonesia. Lambnag gerakan pramuka merupakan silhuet tunas kelapa, sesuia dengan Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72.




 2. ARTI/MAKNA KIASAN
  1. Buah  nyiur dapat bertahan lama : seorang anggota prmuka memiliki jasmani dan rohani yang kuat serta mental yang kuat pula,mempunyai tekad yang besar untuk menghadapi segala tantangan yang ada untuk mengabdi pada tanah air
  2. Buah nyiur merupakan cikal bakal : seorang anggota pramuka merupakan generasi penerus perjuangan bangsa yang merupakan cikal atau tunas bangsa yang menajdi inti bagi kelangsungan hidup bnagsa Indonesia.
  3. Nyiur banyak manfaatnya : Seorang pramuka berguna bagi masyarakat , bangsa , negara dan keluarganya serta dirinya sendiri, seperti pohon nyiur yang sangat bermanfaat mulai dari akar,batang ,daun dan buahnya.
  4. Akar nyiur yang kokoh : anggota pramuka memiliki landasan yang kuat serta benar layaknya akar nyiur yang kokoh melekat ditanah
  5. Batang nyiur yang tumbuh lurus ke atas : anggota pramuka memiliki cita-cita yang luhur,tetap tegak dan tidak mudah diombang-ambingkan
  6. Nyiur dapt hidup dimana-mana : anggota pramuka dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tempat ia berada,tanpa mengalami gangguan sedikitpun.
 

Sabtu, 06 November 2010

BARIS BERBARIS 3

A. BUBAR
Aba-aba yang digunakan adalah "BUBAR JALAN"
Pelaksanaannya: 
Memberi aba-aba dengan posisi sikap sempurna, setelah melakukan penghormatan langsung balik kanan dan bubar.

B. JALAN DI TEMPAT 
Aba-aba yang digunakan adalah "JALAN DITEMPAT GERAK "
Pelaksanaanya :
  1. Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri
  2. Lutut diangkat secara bergantian
  3. Paha diangkat rata-rata air
  4. Tempo langkah 102 langkah/menit( seperti langkah biasa )
  5. Ujung kaki menghadap ke bawah
  6. Posisi badan tegap seperti sikap sempurna
  7. Tangan tergantung lemas tidak melenggang( seperti sikap sempurna )
C. MEMBUKA/MENUTUP BARISAN
  1. MEMBUKA BARISAN
Aba-aba yang digunakan ialah " BUKA BARISAN JALAN"
Pelaksanaanya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuka satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap di tempat. 

   2. MENUTUP BARISAN
Aba-aba yang digunakan ialah "TUTUP BARISAN JALAN"
Pelaksanaannya : 
Pada pelaksanaan regu kanan dan kiri membuka satu langkah ke samping kiri dan kanan sedang regu tengah tetap ditempat.


D.Gerakan berjalan dengan panjang langkah dan temponya

Macam langkah
Panjangnya
Tempo
1.
Langkah biasa
65cm
120 tiap menit
2.
Langkah tegap
65cm
120 tiap menit
3.
Langkah perlahan
40cm
30 tiap menit
4.
Langkah kesamping
40cm
70 tiap menit
5.
Langkah ke belakang
40cm
70 tiap menit
6.
Langkah ke depan
60cm
70 tiap menit
7.
Langkah di waktu lari
80cm
165 tiap menit



PERUBAHAN ARAH ( LANGKAH TAK TERBATAS )

 
A. MAJU JALAN
 
Berawal dari sikap sempurna,aba-aba yang digunakan ialah "MAJU JALAN"
Pelaksanaan :
  1. Posisi tangan kanan diayunkan 90o ke depan dan tangan kiri 45o ke belakang.
  2. Kaki kiri diayunkan kedepan dengan lutut lurus,telapak kaki lurus dan dihentakan saat memulai langkah.
  3. setelah itu berjalan seperti biasa.  
B. LANGKAH BIASA
Aba-aba yang digunakan ialah "LANGKAH BIASA JALAN"
  1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
  2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
Aba-aba yang digunakan ialah " LANGKAH TEGAP MAJU JALAN"
Pelaksanaan :
  1. Tangan kanan diayunkan ke depan 90o dan tangan kiri ke belakang 45o
  2. Kaki kiri diayunkan ke depan tidak telalu tinggi dan dihentakan secara bergantian dan telapak kaki rapat sejajar di atas tanah
  3. Tangan mengepal seperti memeras santan
  4. Tempo langkah 102 langkah/menit
D. LANGKAH DI WAKTU LARI   
Aba-aba : "LARI MAJU JALAN"
Pelaksanaanya : Aba-aba peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

Selasa, 02 November 2010

BARIS BERBARIS 2

PERATURAN BARIS-BERBARIS ( P.P.B )
Bag.2


1. GERAKAN DASAR BARIS BERBARIS

a) SIKAP SEMPURNA

Aba-aba yang digunakan adalah "SIAP GERAK". 
Pelaksanaannya adalah :
  1. Posisi badan tegak lurus dengan dada dibusungkan ke depan
  2. Tangan tergantung lepas di kiri kanan jaritan celana / rok
  3. Tangan mengepal seperti memeras santan
  4. Pandangan lurus ke depan
  5. Berat badan bertumpu pada kedua kaki
  6. Kedua ujung tumit dirapatka membentuk sudut kurang lebih 45o
b) ISTIRAHAT
Aba-aba yang digunakan  ialah "ISTIRAHAT DI TENPAT GERAK"
Pelaksanaannya :

  1. Pada saat aba-aba pelaksanaan kaki kiri di geser ke samping kiri sejajar bahu kurang lebih 30cm
  2. Tangan kiri menggenggam pergelangan tangan kanan yang mengepal dan diletakkan di atas ikat pinggang.
  3. Badan tidak bergerak
catatan:
istirahat ada 3 bagian yaitu :
  • Istirahat Biasa, pelaksanaannya sama seperti petunjuk di atas
  • Istirahat Perhatian, pelaksanaannya seperti petunjuk diatas hanya saja pandangan kita harus tertuju kepada yang memberi amanat atau penjelasan.
  • Istirahat Parade, pelaksanaannya seperti contoh di atas hanya saja dalam istirahat parade tidak boleh menoleh kemana pun ,pandangan tetap terkonsentrasi ke depan( TIDAK BOLEH BERGERAK) posisi tangan berada diatas ikat pinggang tepat dilekukan pinggang dengan dada di busungkan ke depan seperti sikap sempurna.
c) LENCANG KANAN/KIRI ( dalam posisi barisan bersaf )
Aba-aba yang digunakan adalah : " LENCANG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaannya :
  1. Saat pelaksanaan saf depan mengankat lengan kanan/kiri, tangan digenggam seperti memeras santan dan menempel di bahu rekan sebelahnya.Bersamaan dengan itu pandangan kepala dipalingkan ke kanan/kiri tanpa mengubah posisi barisan.
  2. Untuk saf tengah dan belakang setelah meluruskan kedepan ikut menoleh ke kanan/kiri tanpa ikut mengangkat tangannya.
  3. Untuk saf tengah dan belakang yang berada paling penjuru melakukan LENCANG DEPAN dan setelah lurus tanpa di beri aba-aba segera menurunkannya.
d) SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI

Aba-aba yang digunakan ialah : "SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaanya :

  1. Sikap sama seperti melakukan lencang kanan/kiri, tapi untuk setengah lengan  posisi tangan ,ibu jari memegang pinggang belakang dan empat jari lainnya memegang pinggang depan
  2. Siku menyentuh tangan rekan disebelahnya, serta memalingkan muka ke kanan / kiri.
e) LENCANG DEPAN (dalam posisi barisan berbanjar )
Aba-aba yang digunakan ialah: "LENCANG DEPAN GERAK"
Pelaksanaanya :
  1. Banjar terkanan melakukan lencang depan dengan mengangkat lengan ke depan dan di beri jarak kurang lebih dua kepal( barisan terdepan tetap dalam posisi bersiap)
  2. Banjar tengah dan selanjutnya meluruskan ke samping dan ke depan tanpa ikut mengangkat tangan.
f) CARA BERHITUNG
Aba-aba yang digunakan ialah : "HITUNG MULAI"
Pelaksanaannya :
  1. Untuk barisan bersaf  barisan paling penjuru tetap menoleh ke depan, sedangkan rekan di sebelahnya memalingkan muka ke kanan.
  2. Berturut-turut  menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
  3. Pengucapan harus tegas dan jelas.
  4. Untuk barisan berbanjar aba-aba pelaksanaan tetap berada dalam posisi sikap sempurna
  5.  Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
  6. Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.

     
2. PERUBAHAN ARAH ( Langkah terbatas )
a) HADAP KIRI/KANAN
Aba-aba yang digunakan : "HADAP KIRI/KANAN GERAK" 
Pelaksanaannya :
  1. Kaki kiri/kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
  2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
  3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.  
b) HADAP SERONG KANAN/KIRI
Aba-aba  yang digunakan : "HADAP SERONG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaannya :
  1.   Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
  2. Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
  3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri 
c) BALIK KANAN
Aba-aba yang digunakan : "BALIK KANAN GERAK "
Pelaksanaanya :
  1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dimajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.  
  2. Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
  3. Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. 
d) CARA MEMBERI HORMAT
Aba-aba yang digunakan : "HORMAT GERAK"  
Pelaksanaannya :
  1. (dengan topi) tangan dengan cepat diangkat dan diletakkan di ujung topi yang kita gunakan .Siku tangan kanan diserongkan ke depan kurang lebih 15o , jari-jari dirapatkan dan telapak tangan serong ke bawah.
  2. (tanpa topi) sama seperti nomor 1 hanya saja ujung jari tengah kita berada dipelipis.
  3. Posisi badan sama seperti sikap sempurna.


HORMAAaaaaaatttttt....................GERAK !!!!!

BARI BERBARIS 1

PERATURAN BARIS BERBARIS (P.P.B )
Bag.1

1. Pengertian Baris-berbaris

Baris berbaris ialah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

2.Maksud dan Tujuan
  1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
  2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
  3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
  5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan. 

3. Aba-aba dalam baris berbaris

Dalam baris berbaris ada 3 aba-aba yakni :
a. Aba-aba Petunjuk
    merupakan aba-aba yang berguna untuk menegaskan aba-aba peringatan atau aba-aba pelaksanaan
contohnya :
  • Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
  • Untuk Parade - Istirahat di tempat -GERAK
b. Aba-aba Peringatan
    merupakan aba-aba yang intinya cukup jelas tanpa rau-ragu lagi dilakukan
contohnya :
  • Lencang kanan -GERAK
  • Tegak -GERAK
c.Aba-aba Pelaksanaan 
  ada 3 aba-aba pelaksanaan yang digunakan untuk melaksanakan yakni:
  1. GERAK
         untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
contoh :
  • Lencang Depan-GERAK
  • Hormat -GERAK
  • Hadap kiri -GERAK
  • Balik Kanan -GERAK
   2. JALAN
      utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
contoh :
  • Maju - JALAN
  •  Belok Kanan -JALAN
  • Haluan Kanan -JALAN
  3. MULAI
      adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
contoh :
  • Hitung -MULAI
  • Tiga Saf Kumpul - MULAI 
       
4. CARA MEMBERI ABA-ABA
  1. Saat memberi aba-aba pemimpin pasukan atau pemberi aba-aba harus berada di depan pasukan, kecuali dalam sikond yang tidak memungkinkan .
  2. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat
  3. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara( jeda )
  4. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
  5. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
  6. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
      


   

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

 

A. Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). Berkas:KBI.jpg
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepanduan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

B. Masa Bala Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.


C. Masa Republik Indonesia

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.


D. Kelahiran Gerakan Pramuka

1. sejarah pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

2. Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

3. Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka



BAPAK PRAMUKA INDONESIA

SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX