Rabu, 27 Oktober 2010

SAKA BHAYANGKARA KWARTIR CABANG BULELENG



DEWAN SAKA BHAYANGKARA
KWARTIR CABANG BULELENG ( 2010/2012 )

KETUA DEWAN SAKA      : DEWA PUTU WICAYANA
WAKA DEWAN SAKA       : LUH KRISMAYANI
SEKERTARIS 1                 : YOGITA
SEKERTARIS 2                 : YOGA KUNDALIADNYANA
BENDAHARA                     : SRI MERTAYANI

Pin. KRIDA  PA                 : DEWA MADE BUDA ARSANA
Pin. KRIDA PI                   : LUH AYU SHRI DEWI

Koor. KRIDA LANTAS      : NOVA WARDANA
Koor. KRIDA TIBMAS      : AGUS WIRATAMA
Koor. KRIDA PTKP          : SUTARMA
Koor. KRIDA PPB             : WIKRAMA




PAMONG SAKA BHAYANGKARA         : AIPTU SARMA EKA JAYA MT
INSTURTUR SAKA                               : BRIPKA I GEDE WIDIASA











A. PENDAHULUAN

Saka bhayangkara kwartir cabang buleleng berdiri sejak tahun 1981 tapi mulai aktif tahun 1994. Sekertariat  saka bhayangkara kwartir cabang buleleng adalah " MAPOLRES BULELENG", jalan pramuka no 1 singaraja.Berbagai kegiatan telah dilakukan yang bertujuan untuk  membina anggota pramuka golongan penggalang ,penegak dan pandega di kwartir cabang buleleng di bidang  kebhayangkaraan.Di satuan karya ini anggota pramuka di bina untuk dapat bertindak sebagai polisi bagi dirinya sendiri yang nantinya bisa mengayomi, melindungi dan menjaga keamanan di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu  saka bhayangkara membina para  anggota pramuka yang bisa mengabdi di masyarakat.

"SALAM PRAMUKA"


B. ARTI LAMBANG SAKA BHAYANGKARA


Arti Kiasan Lambang Bhayangkara

  • Bentuk segilima melambangkan falsafat pancasila
  • Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode etik kepolisian negara R.I
  • Obor melambangkan sumber terang sejati
  • Api yang menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya) yaitu :
1. Kesadaran
2. Kewaspadaan ( kewaskitaan )
3. Kebijaksanaan
  • Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka dengan segala arti kiasannya
  • Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan sika laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945. 
C. KRIDA -KRIDA SAKA BHAYANGKARA

Saka bhayangkara terdiri dari 4 krida yakni :
    1. krida lalu lintas ( lantas)

    2. krida pengenalan tempat kejadian perkara ( ptkp)

    3. krida pencegahan dan penanggulang bencana alam (ppb)

    4. krida ketertiban masyarakat (tibmas)

    LAMBANG KRIDA SAKA BHAYANGKARA

























    D. Uraian masing-masing Krida


    1. Krida LANTAS

    1.1 Pengertian Lalu lintas

    Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
    Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
    Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.

    Komponen lalu lintas


    Komponen sistem lalu lintas
    Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.

    Manusia sebagai pengguna

    Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.

    Kendaraan

    Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas. UUUYY

    Jalan

    Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas


     1.2 Rambu-rambu lalu lintas

    Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
    Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya)

    Pengelompokan rambu

    Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai berikut :
    a) Rambu Peringatan

    Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi.




    b) Rambu Petunjuk

    Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.

    c) Rambu Larangan dan Perintah

    Rambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat tertentu. Misalnya:

    • Rambu dilarang berhenti.
    • Kendaraan harus lewat jalur tertentu.
    • Semua kendaraan dilarang lewat.

    Rambu larangan

    Beberapa contoh rambu larangan

    Rambu perintah

    Beberapa contoh rambu perintah


    Berdasarkan cara pemasangan dan pesan yang disampaikan rambu-rambu lalu lintas terbagi menjadi 2 ,yakni :

    a) Rambu Tetap
    b) Rambu Tidak Tetap

    Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis rambu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat dipindah-pindahkan.


    1.3 Marka Jalan


    Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.


    Pengelompokan marka

    Marka membujur

    Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan. Marka membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai marka jalan membujur.

    Marka melintang

    Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan

    Marka serong

    Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.

    Marka lambang

    Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.


    1.4 Lampu Lalu lintas

    Lampu lalu lintas adalah adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.
    Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan

    jenis lampu lalu lintas

    Berdasarkan cakupannya

    • Lampu lalu lintas terpisah — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan persimpangan lain.
    • Lampu lalu lintas terkoordinasi — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada arah tertentu.
    • Lampu lalu lintas jaringan — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan.

    Berdasarkan cara pengoperasiannya

    • Fixed time traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan.
    • Actuated traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan.

    Tujuan adanya lampu lalu lintas

    • Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
    • Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
    • Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan. 

    2. Krida PPB

    PENCEGAHAN &PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

    Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
    • Kelas
      Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
    • Kelas
      Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana
    • Kelas
      Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran  
    Prinsip Pemadaman Kebakaran
     
    Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari:
    • Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.
    • Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
    • Oksigen (tersedia di udara)
    Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam pencegahan terjadinya kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber panas dan Benda mudah terbakar, misalnya Dilarang Merokok ketika Sedang Melakukan Pengisian Bahan Bakar, Pemasangan Tanda-Tanda Peringatan, dan sebagainya.
    Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran tersebut. Contoh mudahnya seperti ketika kita menghidupkan lilin, lalu coba kita tutup dengan gelas maka api pada lilin tersebut akan mati karena oksigen yang berada di luar gelas tidak dapat masuk dan oksigen yang berada dalam gelas berubah menjadi Karbon Dioksida (CO2) yang mematikan api. Ketika kita memadamkan kebakaran dengan mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir yang terjadi adalah kita mengisolasi adanya oksigen dalam api tersebut asal semua permukaan api tertutupi oleh ketiga media pemadaman tersebut dan api akan mati seperti lilin yang kita tutup memakai gelas tadi. Bila kita menggunakan air sebagai media pemadaman maka terjadi reaksi pendinginan panas dan isolasi oksigen dari kebakaran tersebut.

    Peralatan Pencegahan Kebakaran
    • APAR / Fire Extinguishers / Racun Api
      Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar terasa tidak rasional bila di situ kita tempatkan racun api dengan ukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan dipakai di Indonesia.
    • Hydran
      Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.
    • Detektor Asap / Smoke Detector
      Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.
    • Fire Alarm
      Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat
    • Sprinkler
      Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut
    Pencegahan Kebakaran
    Setelah kita mengetahui pengklasifikasian, prinsip pemadaman dan perlengkapan pemadaman suatu kebakaran maka kita harus bisa mengelola kesemuanya itu menjadi suatu sistem manajemen /pengelolaan pencegahan bahaya kebakaran.
    Kita mengambil contoh dari pengelolaan pencegahan kebakaran pada bangunan tinggi.
    • Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada gedung itu.

      • Bahan Mudah Terbakar, seperti karpet, kertas, karet, dan lain-lain
      • Sumber Panas, seperti Listrik, Listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain
    • Penilaian Resiko
      Resiko tinggi karena merupakan bangunan tinggi yang banyak orang
    • Monitoring
      Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi Peralatan Pemadam Kebakaran, Training, Fire Drill / Latihan Kebakaran dan lain-lain
    • Recovery / Pemulihan
      Emergency Response Plan / Rencana Tindakan Tanggap Darurat, P3K, Prosedur

     3. Krida TIBMAS

    SISKAMLING

    SISKAMPLING
    Siskampling adalah suatu cara pengendalian keamanan yang berada di lingkungan pedesaan atau perkotaan yang bertujuan untuk mengendalikan gangguan-gangauan Kamtibmas yang berasal dari oknum manusia maupun dari alam.
    Dasar-dasar :
    Ø UUD 1945 Pasal 30 ayat 1
    Ø UU no. 02 Th.2002 tentang ketentuan-ketentuan pokok Kepoliian RI.
    Ø TAP MPR no. TAP/MPR/II/1983 →GBHN
    Ø Instruksi Gubernur no. 300 Th. 1983
    Ø Instruksi Camat Batang no. 300 / 434

    Manfaat siskampling :
    Ø Dapat memberikan rasa aman
    Ø Memberikan rasa perlindungan
    Ø Menjalin atau memupuk rasa ke gotong-royongan
    Ø Mencegah gangguan Kamtibmas
    Ø Wujud Manunggal ABRI dan rakyat
    Ø Memupuk rasa percaya diri
    Ø Memupuk rasa kekeluargaan
    Alat-alat pengenal siskampling :
    Ø Kentongan
    Ø Senter / oncor / alat penerangan
    Ø Ember / karung goni / kadut / pasir
    Ø Tambang
    Ø Ban lengan kampling
    Ø Borgol
    Ø Pentungan
    Ø Jas hujan / mantel / paying

     
     
     
    nb: materi ini akan di kembangkan lebih lanjut !!

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar